5 Cara Mengidentifikasi dan Mencegah Dehumanisasi Sejak Dini

Mengunjungi pafi adalah suatu tindakan tepat untuk mendapatkan informasi terkini seputar kesehatan, termasuk kesehatan mental. Terkait kesehatan mental ini, ada istilah yang disebut dengan dehumanisasi.

Singkatnya, dehumanisasi adalah perilaku merendahkan manusia yang diantara contohnya adalah social media bullying atau aksi membully yang dilakukan di sosial media. Misalnya dengan menghina kekurangan fisik seseorang.

Terlihat sepele, namun dampak dehumanisasi ini tidak main-main khususnya bagi kesehatan mental baik si korban maupun pelaku. Oleh sebab itu, dehumanisasi perlu dicegah dengan cara berikut ini.

Cara Mencegah Dehumanisasi

Cara Mengidentifikasi dan Mencegah Dehumanisasi Sejak Dini

1. Diskusikan Prasangka Secara Terbuka

Salah satu cara untuk mencegah dehumanisasi dalam kehidupan sehari-hari ialah dengan mendiskusikan prasangka secara terbuka baik di lingkaran pertemanan, lingkungan kerja maupun lingkungan tempat tinggal.

Ambil contoh mudahnya seperti ini, Anda memiliki teman yang melakukan suatu tindakan tidak terpuji dan tidak manusiawi kepada orang lain dengan dalih bercanda.

Untuk mencegah dehumanisasi, sebaiknya segera beri tahu teman tersebut bahwa tindakannya tidak pantas. Memang menegur teman seperti ini bisa menimbulkan rasa canggung dan rasa tidak nyaman.

Akan tetapi, coba pikirkan bagaimana perasaan si korban. Tindakan teman Anda tadi tentu sangat menyakitinya.

2. Tidak Menyebar Informasi Dehumanisasi

Tidak menyebar informasi yang terkategori dehumanisasi turut menjadi salah satu strategi melawan dehumanisasi. Mengenai hal ini, katakanlah Anda bukan pelaku dehumanisasi.

Tetapi, Anda bisa disebut sebagai pelaku kalau ikut menyebarkan berita negatif yang bertujuan merendahkan orang lain. Oleh karenanya, hindari membagikan informasi maupun berita apapun yang di dalamnya terkandung tindakan dehumanisasi.

Kalau tetap ikut menyebarkan, ini akan memancing dukungan dari orang lain untuk turut serta melakukan tindakan tidak manusiawi tersebut. Jadi, ada baiknya sebelum menyebarkan suatu informasi, telusuri terlebih dahulu valid tidaknya informasi tersebut.

3. Jangan Merendahkan Orang Lain

Jangan merendahkan orang lain menjadi salah satu cara utama untuk mencegah dehumanisasi. Merendahkan orang lain sekalipun tidak akan membuat posisi Anda menjadi lebih tinggi.

Justru yang paling tepat ialah angkatlah derajat diri sendiri dan angkat pula derajat orang lain. Hati-hati pula dengan kekuasaan yang dimiliki. Semakin tinggi kekuasaan, Anda pun harus lebih berhati-hati saat melayangkan kritik pada orang lain.

4. Biasakan Diri Menggunakan Bahasa yang Baik

Membiasakan diri menggunakan bahasa yang baik merupakan salah satu perlindungan dari dehumanisasi. Hindari juga kata-kata yang maknanya tidak manusiawi atau merendahkan ketika mengkritik orang lain.

5. Tunjukkan Rasa Empati

Ketika Anda mendapati adanya tindakan dehumanisasi, jangan ragu untuk menunjukkan rasa empati. Salah satu caranya ialah dengan mengajukan pernyataan atau pertanyaan yang bisa mengundang tanggapan empatik.

Akibatnya mungkin nanti Anda akan mendapat tanggapan yang tidak menyenangkan dari sejumlah orang. Namun, pasti akan ada beberapa orang yang mau mendengarkan pernyataan Anda.

Seperti yang sudah disampaikan, dampak dehumanisasi itu tidak main-main. Pada pelaku, dehumanisasi bisa membuatnya menjadi lebih antisosial bahkan bisa memicunya melakukan tindakan dehumanisasi lebih sering dan lebih ekstrim lagi.

Sementara pada korban, dehumanisasi bisa membuatnya merasa sedih, marah, malu, merasa bersalah bahkan bisa memicu kecemasan, depresi dan stres. Tidak menutup kemungkinan jika kedepannya korban berpikir untuk bunuh diri.

Pafi sudah banyak memberikan penjelasan mengenai hal tersebut. Sebab, organisasi yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan optimal bagi masyarakat ini juga peduli dengan isu mental health

Posting Komentar untuk "5 Cara Mengidentifikasi dan Mencegah Dehumanisasi Sejak Dini"